PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ORGANIK OLEH KAUM MILENIAL SEBAGAI KREASI INVESTASI PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Abstract

Penelitian ini didasari atas banyaknya sampah yang menjadi masalah serius di Indonesia. Dalam jumlah yang besar akan berimbas pada kelestarian lingkungan. Pengolahan limbah organik salah satunya limbah sisa makanan yang benar dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Di sisi lain, dampak dari menumpuknya makanan basi bisa mempengaruhi kualitas udara dikarenakan bau yang tidak sedap dari pembusukan makanan, dan juga berdampak pemanasan global, karena pada proses pembusukan makanan menciptakan gas metana, yang mana gas metana merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah makanan dengan harapan menjadi salah satu wujud cinta lingkungan serta penerapan Revolusi Industri 4.0 yang dapat mendorong minat berinvestasi. Penelitian ini menggunakan lima tahap dari kreasi investasi yaitu emphatize of environmental, defind, ideate, prototype dan test. Dengan menggunakan analisis faktor lingkungan yang marak terjadi. Melalui tahap tersebut akan menghasilkan kasgot (pupuk organik) dan manggot. Penelitian ini memanfaatkan limbah makanan sebagai pakan belatung atau manggot yang dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak dan hasil kotoran manggot (kasgot) dapat digunakan menjadi pupuk organik. Manggot bisa didapat dari memancing lalat BSF (Black Soldier Fly) menggunakan media fermentasi untuk datang bertelur. Hal tersebut memiliki beberapa keuntungan selain menjadi salah satu proses degredasi limbah makanan, hasil keuntungan dapat dijadikan sebagai modal investasi. Dapat disimpulkan bahwa hal tersebut bisa diterapkan kaum milenial sebagai salah satu pendorong minat berinvestasi dengan modal minim serta wujud cinta lingkungan. Dana dari hasil penjualan manggot dan pupuk organik tersebut dapat dihimpun ke RDN maupun platform investasi lainnya.