MODEL PENTAHELIX DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN PEKALONGAN, JAWA TENGAH

  • Harimurti Harimurti Magister Manajemen Universitas Pekalongan

Abstrak

Perkembangan pada pembangunan pariwisata mengalami dinamika dan adaptasi yang cepat. Kegiatan pariwisata merupakan katalisator pembangunan yang baik. Kegiatan pariwisata meningkat pertumbuhan ekonomi meningkat. Pertumbuhan ekonomi ini dapat berdampak pada tingkat kesejahteraan penduduk dan diharapkan mampu mengurangi masalah ekonomi seperti: pengangguran dan kemiskinan. Pariwisata memiliki trend positif secara kuantitas di Indonesia. Fenomena seperti ini seharusnya direspon positif oleh pemerintah dengan melakukan perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas kegiatan pariwisiata di Indonesia. Selama ini kegiatan pariwisata belum didukung sepenuhnya dengan akses jalan berkualitas ke tempat wisata dan minimnya upaya konservasi alam. Pariwisata berkelanjutan mengurangi dampak negatif dari kegiatan pariwisata pada lingkungan, masyarakat dan ekonomi untuk mencapai keseimbangan ekologis yang berkelanjutan, layak secara ekonomi, serta adil secara etis dan sosial. Model pengembangan pariwisata Pentahelix diharapkan mampu mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Pentahelix jurus lima unsur yang disebut sebagai penentu kesuksesan pariwisata. “Rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community, Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklim pariwisata yang kondusif. Pariwisata Berkelanjutan bahwa untuk menciptakan harmonisasi dan memastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan, dan untuk menciptakan pengalaman dan nilai manfaat kepariwisataan agar memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat dan lingkungan. Salah satu destinasi kepariwisataan Agrowisata Perkebunan PTPN IX Jolotigo Kabupaten Pekalongan memiliki peran besar dalam pembangunan nasional. Model Pentahelix untuk Pengembangan Pariwisata berkelanjutan dengan role model yaitu Agrowisata Perkebunan Teh PTPN IX Jolotigo Kabupaten Pekalongan harus memiliki kepedulian pada lingkungan, kesejahteraan masyarakat lokal, dan pelestarian budaya. Pengelolaan Agrowisata berpedoman pada Sustainable Tourism. Dalam hal social networking, PTPN IX Jolotigo Kabupaten Pekalongan yang dimiliki oleh BUMN selaku pemilik Agrowisata Perkebunan Teh tentu menjalin hubungan dengan berbagai pihak yaitu Akademisi, Perusahaan, Masyarakat, Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan, dan Media.

Diterbitkan
2023-08-21