PENGARUH JUMLAH BUKU (NODUS) STEK TUNAS DAN TINGGI GULUDAN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN HASIL UMBI BIBIT KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.) GENERASI (G 1 ) VARIETAS REPITA

  • Deden Fatchullah Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Keywords: Solanum tuberosum L., Repita, Jumlah Buku, Tinggi Guludan

Abstract

Untuk mengatasi kendala penyediaan bibit kentang yang bermutu, teknik pembiakan mikro terutama dengan stek merupakan alternatif pemecahan masalah yang paling potensial. Jumlah umbi kentang yang dihasilkan tergantung pada jumlah stolon yang dihasilkan dari buku-buku (nodus) pada batang tanaman kentang yang tertutup oleh tanah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, dengan ketinggian tempat 1.250 m dpl, dari bulan Agustus sampai dengan November 2014. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial, masing-masing diulang sebanyak lima kali. Faktor pertama yaitu perlakuan buku/nodus (B) yang terdiri dari 2 taraf yaitu B1 (1 buku) dan B2 (2 buku). Faktor kedua adalah tinggi guludan (G) yang terdiri dari 3 taraf yaitu G1 (25 cm), G2 (30 cm) dan G3 (35 cm). Hasil Penelitan menunjukan terdapat interaksi antara jumlah buku (nodus) dan tinggi guludan hanya terhadap jumlah cabang saja, yaitu pada saat tanaman berumur 21 hst. Perlakuan B1G3 menghasilkan rata-rata cabang terbanyak yaitu 5,60. Penerapan satu jumlah buku (B1) memberikan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman pada umur 42 hst (36,79 cm) dan kanopi tanaman umur 21 hst (16,71 cm2). Penerapan 2 jumlah buku (B1) memberikan hasil tertinggi terhadap jumlah umbi per petak pada umur 90 hst (50,00 knol), jumlah stolon pada umur 63 hst (2,75), hasil umbi per petak pada umur 90 hst (14,143 ton/ha). Sedangkan tinggi guludan G3 memberikan hasil tertinggi terhadap jumlah stolon umur 63 hst (3,26 tanaman) dan jumlah umbi per petak umur 90 hst yaitu (68,20 knol/petak) namun tidak bebeda nyata dengan tinggi guludan 30 cm (G2) yaitu (55,30 knol/petak) dengan bobot umbi per petak 15,548 ton/ha.