ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL ''AYAH'' KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

  • Liana Alvina universitas pekalongan
  • Fahrudin Eko Hardiyanto universitas pekalongan
Keywords: Kata Kunci: Novel, Pendidikan Karakter, Implementasi

Abstract

Salah satu bentuk karya sastra yang paling banyak diminati oleh semua kalangan adalah karya sastra berbentuk novel. Novel adalah media penuangan pikiran, perasaan, dan gagasan penulis dalam merespon kehidupan di sekitarnya. Ketika di dalam kehidupan. Cerita novel di Indonesia dikemas dalam thema dan karakteristik yang bervariasi, dari yang berunsur romansa percintaan hingga novel dengan thema yang edukatif yang mungkin dapat dijadikan pelajaran hidup yang positif bagi pembacanya. Seperti halnya novel yang berjudul “Ayah” karya Andrea Hirata. Andrea Hirata sebagai orang Belitung asli begitu mahir menuliskan bagaimana psikologis orang Belitung asli. Nilai pendidikan karakter yang tercermin dalam karya sastra seperti novel selanjutnya dapat dijadikan sebagai media dalam mengajarkan serta menerapkan setiap nilainya pada peserta didik melalui proses pembelajaran. Mengingat saat ini banyak bermunculan fenomena mengenai degradai nilai karakter dan moral pada generasi bangsa, terutama pada kelompok generasi yang saat ini masih duduk pada bangku sekolah baik dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Ayah karya Andrea Hirata, dan mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Ayah karya Andrea Hirata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah Karanganyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dalam penelitian ini nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata meliputi nilai religius, bersyukur kepada Tuhan, hidup sikap toleran, dan mendalami ajaran islam. Nilai sosial, penghargaan akan tatanan hidup bersama secara positif, sosial yang baik dan benar, persahabatan sejati, berorganisasi yang baik dan benar, membuat acara yang berguna. Nilai keadilan, menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban secara benar dan seimbang, dan keadilan berdasarkan hati nurani. Nilai kejujuran, selalu berkata dan bertindak kepada sesama sesuai dengan kebenaran. Nilai daya juang, selalu memupuk kemauan untuk mencapai tujuan dan bersikap tidak mudah menyerah. Nilai tanggung jawab, berani menghadapi konsekuensi dan pilihan hidup, mengembangkan keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan mengembangkan hidup bersama secara positif. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan sistematis dengan Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Mempersiapkan secara matang dengan upaya semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Guru masuk kelas untuk memulai pembelajaran, guru melakukan absensi pada siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu guru memberi novel pada setiap siswa sebagai media pembelajaran dan guru memberikan lembar kerja yang harus dikerjakan secara individu. Evaluasi kegiatan pembelajaran ini, guru dan siswa pasti mengalami kendala dalam proses pelaksanaannya. Kendala yang dihadapi oleh guru adalah kurangnya manajemen waktu saat pembelajaran, ada beberapa siswa yang ramai dan mengganggu temannya saat jam pelajaran berlangsung. Kendala dari siswa adalah sulit menemukan kosa kata yang baru sehingga menghambat untuk menyimpulkan apa yang ia baca dari novel tersebut dan mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Suasana kelas dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik novel yang diamati oleh peneliti berjalan dengan lancar, aktif dan tertib dari segi proses, pembelajaran dianggap efektif karena banyak siswa yang aktif dalam kelas. Siswa merasa senang dan merasakan keseruan hal baru dalam pembelajaran dengan metode yang telah diterapkan oleh guru tersebut dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik.

Published
2022-09-22