KAJIAN KRITIS BUDAYA : JLAMPRANG CULTURE FESTIVAL SEBAGAI PERWUJUDAN KOTA PEKALONGAN YANG BERBUDAYA

  • Sinta Khoiriyah Universitas Pekalongan
  • Syaeri Laelatul Awalia Universitas Pekalongan
Keywords: Key Words : Pekalongan, Culture, Jlamprang Festival

Abstract

ABSTRAK

Banyaknya budaya dan tradisi yang ada, menjadikan Pekalongan sebagai kota yang ramah dengan beragam budaya. Masing-masing wilayah di Pekalongan membawa budayanya sendiri, salah satu wilayah yang terkenal kebudayaannya adalah Krapyak dengan Jlamprang Culture Festival. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam budaya pada Jlamprang Culture Festival di Kelurahan Krapyak. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena-fenomena, peristiwa, aktivitas sosial secara alamiah. Penelitian kualitatif kaitannya dengan analisa deskriptif yang menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya tentang suatu variable gejala atau keadaan, sehingga data yang diperoleh bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk kata-kata. Objek dalam penelitian ini adalah Jlamprang Culture Festival, sehingga dikatakan penelitian budaya dengan metode etnografi yang mana berpusat pada kemajemukan nilai budaya, makna, dan dunia-kehidupan (Barker: 2014). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 budaya pada rangkaian Jlamprang Culture Festival, yaitu; batik Jlamprang, kesenian musik rampak dan tradisi pembuatan lopis raksasa. Hasil tersebut dikuatkan juga dari wawancara kepada narasumber warga asal Krapyak. Dengan demikian, adanya Jlamprang Culture Festival mampu mencirikan Pekalongan sebagai kota yang berbudaya.    .

ABSTRACT

The many cultures and traditions that exist, make Pekalongan a friendly city with a variety of cultures. Each region in Pekalongan brings its own culture, one area that is famous for its culture is Krapyak with the Jlamprang Culture Festival. This study aims to describe the variety of cultures at the Jlamprang Culture Festival in Krapyak Village. This research includes qualitative research, namely research aimed at describing and analyzing natural phenomena, events, social activities. Qualitative research is related to descriptive analysis which interprets objects according to what they are about a symptom or condition variable, so that the data obtained is not in the form of numbers but in the form of words. The object in this research is the Jlamprang Culture Festival, so it can be said that cultural research uses an ethnographic method which is centered on the plurality of cultural values, meanings, and life-worlds (Barker: 2014). The results showed that there were 3 cultures in the Jlamprang Culture Festival series, namely; Jlamprang batik, the art of rampak music and the tradition of making giant lopis. These results were also corroborated by interviews with local residents from Krapyak. Thus, the Jlamprang Culture Festival is able to characterize Pekalongan as a cultured city.

 

Published
2022-09-19