CRITICISM OF WOMEN'S CULTURE IN PESANTREN LIFE THROUGH THE FILM "PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN"

  • Muhammad Candra Irawan Universitas Pekalongan
  • Ditafia Adiniannda Universitas Pekalongan
Keywords: movie, patriarchy, literature study, pesantren

Abstract

ABSTRAK

Film adalah suatu cara pembelajaran dari melihat dan menyimpulkan film yang di tonton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dijadikan pembelajaran di kehidupan baik perempuan dan laki-laki. Metode penelitian ini adalah study pustaka. Study pustaka adalah pengumpulan data yang di lakukan dengan mengumpulkan data berupa kajian buku, literature,jurnal dan sumber pendukung lainnya yang relevan dengan criticism of women’s culture in pesantren life through the film “perempuan berkalung sorban”. Setelah melakukan penelitian, data yang telah diteliti menujukan bahwa jelas dalam film ini banyak sekali budaya patriarki yang terjadi sejak Anissa masih kecil hingga menikah di usia yang dikatakan belum siap mental padahal sudah siap. Dia harus selalu melayani suaminya dan itu membuatnya trauma. Ditambah perempuan modern yang salah karena melanggar kodratnya membuat patriarki semakin merajalela, gambaran lain diberikan oleh Khudori yang berwawasan luas. Dia memperlakukan pria dan wanita sama sebagai memiliki kesempatan dalam hidup. Pandangan ini diperlukan, tetapi ada banyak kontradiksi.

Key Words: Movie, Patriarki, study pustaka, pesantren

 

ABSTRACT

Film is a way of learning from seeing and concluding the film being watched. The purpose of this research is to be used as a lesson in the lives of both women and men. This research method is literature study. Literature study is data collection that is carried out by collecting data in the form of a study of books, literature, journals and other supporting sources relevant to the criticism of women's culture in pesantren life through the film "perempuan wearing a turban". After doing research, the data that has been researched shows that it is clear that in this film there is a lot of patriarchal culture that has occurred since Anissa was young until she got married at an age that is said to be mentally unprepared even though she is ready. She had to always serve her husband and it traumatized her. Plus modern women who are wrong for violating their nature make patriarchy more rampant, another picture is given by Khudori who is broad-minded. He treats men and women equally as having a chance in life. This view is necessary, but there are many contradictions.

Key Words: Movie, Patriarchy, literature study, pesantren

Published
2022-09-19