PEMBELAJARAN MATEMEMATIKA DI KELAS INKLUSI : PENDUKUNG PROSES BELAJAR ABK DI KELAS

Abstract

Pendidikan inklusif adalah tentang mengubah sistem pendidikan dan meningkatkan sekolah agar lebih memenuhi berbagai kebutuhan semua peserta didik. Keterbatasan fisik maupun mental ABK menjadi hambatan tersendiri bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran maupun mengelola kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pendukung pembelajaran matematika SMP di kelas inklusi. Sumber data adalah sembilan orang guru matematika yang berpengalaman mengajar di kelas inklusi. Berdasarkan hasil temuan penelitian diperoleh: (1) Kompetensi minimal ABK di kelas inklusi meliputi memahami pengetahuan faktual dan memahami pengetahuan prosedural dan mampu memecahkan masalah sederhana berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan juga kekhususan yang dimiliki oleh ABK, (2) proses pembelajaran yang melibatkan ABK di kelas inklusi oleh guru matematika dengan menggunakan PPI dan sebagian guru membuat bahan ajar dan lembar kerja khusus, (3) pemberian scaffolding oleh guru di kelas inklusi diberikan khusus kepada ABK, (4) sekolah mengadakan seleksi untuk menerima ABK dengan memberikan tes psikologi dan kemampuan baca tulis dan ketrampilan berhitung, (5) jenis ABK di kelas inklusi meliputi slow learner, tuna grahita tingkat rendah, autis, autis ringan,tuna grahita, dan tuna rungu, (6) peran guru pendamping untuk ABK di kelas inklusi untuk membantu ABK menghadapi kendala dalam proses pembelajaran di kelas, (7) evaluasi pembelajaran untuk siswa ABK berupa ulangan harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS dengan tingkat kesukaran berada pada level C1 sampai C3 (Low Order Thinking Skills), (8) Fasilitas untuk ABK yang diberikan berupa pendampingan di luar kelas, jam tambahan untuk melatih psikomotor, ruang khusus ABK, Ruang terapi, ruang sumber untuk ABK, dan menu makan khusus (untuk sekolah yang menyediakan makan siang).