KRITIK SOSIAL DALAM FILM JEMBATAN PENSIL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA KELAS XI SMA

  • Tiara Rias Larasati Universitas Pekalongan
Keywords: Kritik sosial, Film, Pembelajaran Sastra Indonesia.

Abstract

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bersama dan berinteraksi satu sama lain. Namun, interaksi tidak jarang dapat memicu konflik, perselisihan, atau fenomena tertentu yang mengarah pada masalah sosial. Sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan kritik dari semua pihak. Kritik semacam itu dapat disampaikan melalui karya sastra. Para peneliti tertarik untuk meneliti kritik sosial yang terkandung dalam film Jembatan Pensil Karya Sutradara Hasto Broto dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra kelas XI SMA. Kompetensi dasar dalam pembelajaran ini adalah K.D 3.8 mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerpen yang dibaca. Perumusan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana kritik sosial yang terkandung dalam film Jembatan Pensil sutradara Hasto Broto dan (2) Bagaimana implikasi dari kritik sosial film jembatan pensil pada pembelajaran sastra kelas XI SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan teori sosiologi sastra Alan Swingwood. Teori Alan Swingwood adalah melacak teks pada objek sehingga akan ada masalah yang dapat mendukung penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi perpustakaan dan teknik simak catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah film Jembatan Pensil. Bentuk data dalam penelitian berupa kalimat, kutipan dialog dan adegan. Hasil penelitian yang ditemukan, yaitu (1) Kritik masalah kemiskinan (2) kritik masalah problematika pendidikan (3) kritik masalah disorganisasi keluarga. Penelitian ini diharapkan dapat membuat guru lebih selektif dalam memilih karya sastra untuk dijadikan bahan ajar, karena melalui karya sastra dapat memberikan nilai-nilai pendidikan dan dapat merangsang kepekaan siswa terkait kritik sosial. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan terkait kritik sosial dalam film