PENDEKATAN BLUE ECONOMY DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH TEGAL

  • Muhammad Nur Misuari Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
  • Azis Nur Bambang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
  • Purwanto Purwanto Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Keywords: Blue Economy, peserta didik, kognitif, afektif, psikomotorik

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam seringkali menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Pendekatan Blue Economy dalam pendidikan merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Blue Economy merupakan konsep ekonomi dalam pemanfaatan atau eksploitasi dengan memperhatikan kelestarian sumber daya dan lingkungan. Dalam mendukung hal tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu dan kompeten. Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencetak manusia yang mempunyai kemampuan tersebut. Di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal konsep Blue Economy terintegrasi dalam mata pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Blue Economy pada peserta didik SUPM Tegal dalam pembelajaran terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengambilan data melalui observasi, kuesioner, dan dokumentasi terhadap peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Blue Economy di SUPM Tegal terintegrasi dalam mata pelajaran kelompok produktif yang tercakup pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kelompok mata pelajaran produktif program keahlian Nautika Perikanan Laut (NPL), Teknika Perikanan Laut (TPL), Teknologi Budidaya Perikanan (TBP), dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP) adalah 18; 19; 11; dan 13 mata pelajaran. Hal ini lebih besar porsinya dibandingkan kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif sebanyak 5 dan 9 mata pelajaran kelompok setiap program keahlian. Berdasarkan penilaian mengindikasikan bahwa peserta didik telah banyak mengetahui, melaksanakan, dan mampu menerapkan konsep Blue Economy dalam pembelajaran di sekolah dengan rata-rata penilaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebesar 89,7%; 89,1%; dan 97,6%.