EFISIENSI PEMASARAN IKAN TERI (Stolephorus sp) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA PROVINSI MALUKU

  • Syahibul Kahfi Hamid Politeknik Perikanan Negeri Tual
Keywords: Ikan Teri, Efisiensi, Struktur, Perilaku, Penampilan pasar

Abstract

Nelayan ikan teri (Stolephorus sp) di Maluku Tenggara belum merasakan keuntungan yang optimal dari kegiatan pemasaran ikan teri. Hal ini sangat terkait dengan aspek kelembagaan, jaringan pemasaran dan kesenjangan komunikasi serta mengindikasikan bahwa informasi produk dan informasi pasar belum banyak diketahui oleh nelayan sehingga berakibat nelayan ikan teri sulit untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan pemasaran ikan teri. Permasalahan tersebut sangat berhubungan dengan struktur pasar yang bersaing tidak sempurna dimana memposisikan nelayan pada pihak yang lemah, terutama dalam kesempatannya untuk menerima harga jual yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur pasar, perilaku pasar dan penampilan pasar ikan teri (Stolephorus sp). Metode analisis yang digunakan adalah; 1). Analisis struktur pasar meliputi, hambatan keluar masuk pasar, pengetahuan pasar, pangsa pasar dan konsentrasi pasar; 2). Analisis perilaku pasar meliputi, proses penjualan dan pembelian, sistem pembayaran serta kerjasama; dan 3). Analisis penampilan pasar meliputi, marjin pemasaran, analisis bagian harga yang diterima nelayan, analisis rasio keuntungan dan biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukan struktur pasar ikan teri adalah oligopsoni sehingga cukup beralasan jika nelayan ikan teri merupakan pihak yang memiliki posisi tawar paling rendah dalam penentuan harga, karena hanya bertindak sebagai penerima harga. Terdapat 3 pola dalam saluran pemasaran ikan teri, walaupun pasar berada dalam mekanisme pasar bersaing tidak sempurna yang disebabkan adanya ikatan yang kuat sehingga pembeli yang lebih dominan, namun berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran, share nelayan serta rasio keuntungan dan biaya menunjukan bahwa pola pemasaran yang cukup efisien untuk dilakukan adalah dari nelayan ke pengumpul desa dan dilanjutkan ke pedagang lokal di pasar hingga ke konsumen, karena bagian harga serta keuntungan dan biaya yang diperoleh cukup memberikan insentif untuk meningkatkan usaha ikan terinya dibandingkan dengan pola pemasaran lainnya.