EVALUASI SUB-SISTEM TRANSPORTASI PENGANGKUTAN SAMPAH BERBASIS PEMISAHAN JENIS SAMPAH

  • M. Machfudz Sa'idi Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia
  • Wisnu Agung Prabowo Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia
  • Dodi Kuncoro Jati Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia
Keywords: Sampah, Transportasi, Pengangkutan, TPA Piyungan Bantul

Abstract

Transportasi pengangkutan sampah adalah sub-sistem transportasi persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju tempat pemerosesan akhir, atau TPA. Dengan optimasi sub-sistem ini diharapkan pengangkutan dan pengelolaan sampah menjadi mudah, cepat, serta biaya relatif murah. Tempat sampah berbasis pemisahan jenis sampah yang sudah diaplikasikan baik di instansi pemerintahan, swasta, lembaga pendidikan, industri dan sebagainya. Fakta yang terjadi di lapangan pengangkutan sampah dijadikan satu atau campuran sampah berbagai jenis sampah dari tempat sampah yang sudah dipisahkan. Upaya kebijakan peningkatan jumlah sarana yang digunakan serta jalur, jarak dan waktu tempuh merupakan tujuan utama dari perencanaan sistem pemisahan transportasi sampah. Untuk studi evaluasi sistem pemisahan transportasi sampah yang menuju TPA Piyungan, Bantul. Kali ini dilakukan studi kasus untuk TPA Piyungan, Bantul dalam meningkatkan optimasi pengelolaan sampah. Pemilihan TPA tersebut melihat setiap hari sebanyak 300-350 ton sampah dari tiga wilayah yaitu kota Yogyakarta, kabupaten Sleman, kabupaten Bantul dibuang ke TPA Piyungan, Bantul yang memiliki luas TPA 12,5 Hektar, sistem Sanitary Landfill , dan jarak ke pemukiman sekitar 200 meter dan hanya mampu melayani jumlah layanan sampah buangan 1.650 m³/hari. Sementara data transportasi persampahan di kota Yogyakarta dengan jumlah pelayanan terangkut 1.650 m³/hari dari transportasi persampahan yang tersedia yaitu Truk 34 unit, Arm roll 11 unit, Pick up 2 unit. Peralatan seperti Gerobak ada 472 unit, Container 45 unit, Tranfer depo 8 unit, serta jumlah TPS (Tempat Penampungan Sementara) ada 187 unit. Dari hasil studi dapat dilihat bahwa timbulan sampah di TPA Piyungan, Bantul hanya mampu melayani sampah dari Yogyakarta setiap harinya dan sampah dari kabupaten Bantul dan kabupaten Sleman belum bisa dikelola dalam waktu bersamaan (1 hari) karena sampah melebihi kapasitas yang ada.