MENGGALI KHASANAH BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI BEKAL MENYONGSONG MASA DEPAN

  • Bani Sudardi Dosen Universitas Sebelas Maret

Abstract

Perkembangan budaya Indonesia dewasa ini tidaklah menggembirakan. Kita melihat bahwa wakil-wakil rakyat kita sering tidaklah santun dalam bersikap, tidaklah hormat dalam berbicara, nilai-nilai etika yang luhur dalam budaya seolah-olah Sebagai ilustrasi, majelis kekuasaan tertinggi bangsa Indonesia adalah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Sesuai namanya, unsur musyawarah hendaknya menjadi semangat. Hal ini sesuai dengan semangat luhur bangsa kita seperti dalam pepatah ” bulat air di pembuluh, bulat kata di mufakat”. Dalam kenyataan, unsur musyawarah ini kurang menyentuh. Tampaknya kita memerlukan startegi kebudayaan. Strategi kebudayaan adalah suatu usaha manusia untuk menemukan jawaban-jawaban tepat dan sikap yang paling dapat dipertanggungjawabkan mengenai pertanyaan-pertanyaan besar yang berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia. Strategi kebudayaan bersifat abstrak yang menjiwai berbagai aktivitas keseharian. Strategi kebudayaan merupakan suatuh hal yang dinamis seiring tantangan-tantangan budaya yang muncul di masyarakat. Identitas spiritual manusia memang perlu dilacak. Pelacakan mau tidak mau memang dititikberatkan pada karya-karya tertulis, di antaranya naskah klasik. Kenapa naskah klasik? Karena naskah klasik memerlukan penanganan khusus untuk memahaminya. Naskah klasik sering sudah tidak dikenal oleh masyarakatnya. Untuk membaca dan mengkajinya perlu waktu bersuntuk-suntuk, sementara masyarakat pemiliknya kadangkala sudah tidak memperhatikan lagi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alwi, Hasan dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Berg, C.C. 1974. Penulisan Sejarah Jawa. Terjemahan S. Gunawan. Jakarta: Bhratara.

Casparis, J.D. 1975. De. Indonesia Palaeography: A History of Writing in Indonesia from the Beginnings to C. A.D. 1500 . Leiden: E.J. Brill.

Dipodjojo, Asdi S. 1966. Sang Kancil: Tokoh Tjerita Binatang Indonesia. Djakarta: Gunung Agung.

Hussein, Ismail. 1974. The Study of Traditional Malay Literature with A Selected Bibliography. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pelajaran Malaysia.

Jusuf, Jumsari. 1984. Aspek Humor dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Khadiz, Antar Venus. 2003. “Jepang dalam Percaturan Bisnis Global: Suatu Pendekatan Komunikasi Antar Budaya”. dalam Deddy Mulyana dkk. Komuniasi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peursen, C.A. van. 1976. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Yayasan Kanisus.

Ras, J.J. 1968. Hikajat Bandjar : A Study in Malay Historiography. The Hague: Martinus Nijhoff.

Reynolds, L.D. dan N.G. Wilson . 1974. Scribes and Scholars : A Guide to the Transmission of Greek and Latin Literature. London: Oxford University Press.

Situmorang, T.D. dan Teeuw, A. 1952. Sedjarah Melaju. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Soeratna, Siti Chamamah. 2003. Filologi Sebagai Pengungkap Orisionalitas dan Transformasi Produk Budaya. Pidato Pembukaan Kuliah 3 September 2003. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Sudardi, Bani. 2003. Penggarapan Naskah. Surakarta: BPSI.

Sulistyono, Bambang F. Arti Rumah Bagi Keluarga: Tinjauan Arsitektural. Haluan Sastra Budaya No. 55 Tahun XXVII Nopember 2009.

Weddha Tama Jinarwa. Surakarta: Cendrawasih.