Peran Tenaga Fisioterapi Pada Kasus Anak Delayed Development (DD) Dengan Modalitas Neuro Senso Motor Reflek Development and Synchronization (NSMRD & S) Dan Neuro Development Treatment (NDT) di RSUD Bendan Kota Pekalongan

  • Nur Susanti Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan
  • Nilna Arzaq Karimah Fisioterapis di RSUD Bendan Kota Pekalongan
  • Mahayu Yoga Pratama Fisioterapis di RSUD Bendan Kota Pekalongan
  • Hartati Wijaya Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan
Kata Kunci: Delayed Development (DD)

Abstrak

Delayed Development (DD) adalah kelainan pada anak yang merupakan bagian dari ketidakmampuan dalam mencapai perkembangan sesuai usianya, keterlambatan bisa terjadi dalam dua bidang atau lebih, antar lain perkembangan motorik kasar/motorik halus, bicara/berbahasa, kognisi, personal/sosial dan aktivitas sehari-hari. Problematika fisioterapi dari Delayed Development (DD) sendiri adalah adanya gangguan tumbuh kembang, adanya gangguan sensoris, adanya gangguan reflek, dan adanya gangguan aktivitas fungsional seperti duduk mandiri, merangkak, dan berdiri. Dalam kasus ini teknologi intervensi yang dipilih untuk mengatasi permasalahan diatas dengan menggunakan Neuro Senso Motor Reflek Development and Synchronization (NSMRD&S) dan Neuro Development Treatment (NDT). Penelitian ini dilakukan di RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan desain penelitian deskriptif analitik. Subyek penelitian ini adalah pasien dengan kondisi DD yang akan diberikan intervensi fisioterapi dengan metode NSMRD & S dan NDT. Metode pengumpulan data dan analisa data menggunakan metode interview Heteroanamnesis. Instrumen penelitian terdiri dari pemeriksaan Tumbuh Kembang, Sensoris, Reflek, dan Kemampuan Aktivitas Fungsional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan studi kasus. Berdasarkan terapi yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Terdapat peningkatan tumbuh kembang pada sektor Motorik Halus T1 = 6 aspek TL dan 12 aspek L menjadi T6 = 4 aspek TL dan 14 aspek L, (2) Terdapat penurunan gangguan sensoris, (3) Terdapat penurunan gangguan reflek, (4) Terdapat peningkatan aktivitas fungsional pada Dimensi B (Duduk). Simpulan dari penelitian ini yaitu bahwa modalitas fisioterapi dengan NSMRD&S dan NDT dapat membantu permasalahan yang timbul pada kondisi DD.