KEARIFAN LOKAL BUDAYA BATIK RIFA’IYAH SEBAGAI PONDASI KEBANGKITAN EKONOMI KERAKYATAN

  • Andri Nur Cahyo Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan
  • Dheasari Rachdantia Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan
  • Mursidah Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan
  • Yustiana Dwirainaningsih Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan
Keywords: Batik Rifa’iyah, Kearifan Lokal, Local Genius, Ekonomi Kerakyatan

Abstract

Batik Rifa’iyah merupakan budaya batik yang telah menjadi kearifan lokal dan local genius di daerah Batang. Budaya batik Rifa’iyah dikenal identik dengan masyarakat komunitas yang selama ini mengembangkannya, yakni jamaah Rifa’iyah. Tepatnya di Kalipucang Wetan, Batang, jamaah Rifa’iyah adalah kelompok masyarakat Islam yang secara kuat menganut dan mengamalkan ajaran-ajaran KH. Ahmad Rifa’i. Selama masa pandemi, Batik Rifa’iyah mengalami keterpukulan yang sama dirasakan oleh hampir semua usaha perbatikan. Namun dengan nilai-nilai kearifan lokal yang dipegang, mereka mampu bertahan dan bangkit menghadapi tantangan. Penelitian ini bertujuan menggali lebih dalam mengenai apa yang menjadi konstruksi utama kokohnya Batik Rifa’iyah serta bagaimana cara bertahan selama masa pandemi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian difokuskan untuk memahami fenomena sosial yang ada lewat gambaran holistik dan orientasi sejumlah kasus yang terjadi. Apa saja motif Batik Rifa’iyah selama masa pandemi, bagaimana karakter estetiknya, kemudian memaknai filosofinya. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Batik Rifa’iyah mempunyai keunikan dan karakteristik, (1) tidak ada visualisasi makhluk hidup kecuali tumbuhan, (2) jika ada visual makhluk hidup maka dilakukan proses kreasi stilasi motif sehingga gambar tubuh tidak utuh, (3) proses pembatikan hanya dikerjakan oleh perempuan, (3) pembuatan motif batik nglowongi dilakukan secara langsung ke kain tanpa sket/pola terlebih dahulu. Kedua, dari aspek estetika, motif batik yang tercipta di Batik Rifa’iyah sangat kental dengan aturan/pakem keislaman. Nafas-nafas islami ajaran KH Ahmad Rifa’i masih dipertahankan hingga sekarang. Hal inilah yang menjadi kearifan lokal Batik Rifa’iyah. Dimana kearifan lokal yang terus-menerus diamalkan menjadi satu pondasi yang kuat dalam menghadapi tantangan selama masa pandemi.

Author Biographies

Andri Nur Cahyo, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Dheasari Rachdantia, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Mursidah, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Yustiana Dwirainaningsih, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Section
Articles