ISLAMISASI JAWA OLEH KH SHOLEH DARAT (Studi Kasus Naskah Kitab Syarah Al-Hikam)

  • Muh Abdullah Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNDIP
Keywords: al Hikam, pendidikan karakter, multikultural

Abstract

KH. Shaleh Darat merupakan sosok ulama yang memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di Pantai Utara Jawa Khususnnya di Semarang dan sekitarnya. Ayahnya yaitu KH Umar, adalah ulama terkemuka yang dipercaya Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa melawan Belanda di wilayah pesisir utara Jawa. Setelah mendapat bekal ilmu agama dari ayahnya, Shaleh kecil mulai mengembara, belajar dari satu ulama ke ulama lain. Tercatat KH Syahid Waturaja (belajar kitab fiqih, seperti Fath al-Qarib, Fath Al Mu’in, Minhaj al-Qawim, dan Syarb al-Khatib).Kiai Shaleh Darat menimba ilmu agama dengan tokoh ulama besar seperti KH M Sahid yang merupakan cucu dari Syaikh Ahmad Mutamakkin, dari Desa Kajen, Margoyoso, Pati Jawa Tengah yang hidup di zaman Mataram Kartosuro pada sekitar abad ke-18. Dengan menerjemahkan banyak kitab fiqih dan tasawuf dalam bahasa Jawa, KH Sholeh Darat menyampaikan pesan dakwah di rumah Bupati Demak yang merupakan paman dari R.A. Kartini. KH Sholeh Darat menerjemahkan Al Quran dalam bahasa Jawa menggunakan Arab Pegon. Kitab itu tercatat sebagai kitab terjemahan Quran pertama di dunia dalam bahasa Jawa. Kitab tafsir pertama dalam bahasa Jawa Arab Pegon tersebut diberi nama Faidhur Rohman.Dalam etos dakwahnya, KH Soleh Darat sangat memperhatikan bagaimana budaya Jawa dan pendidikan karakter masyarakat Jawa yang kurang memahamki bahasa Arab. Oleh karena itu, upaya menerjemahkan berbagai kitab ke dalam banhasa Jawa, tidak lain sebagai proses Islamisasi Jawa yang sangat akomodatif dengan budaya Jawa. Satu di antara kitab yang mengungkapkan etos tasawuf yang berbahasa Jawa adalah Kitab Syarah Al Hikam.Penelitian ini telah melalui studi katalog dan studi lapangan dalam Katalog Perpustakaan Nasional, manuskrip Al HikamIbnu ‘Atha’illah dengan Nomor Panggil A 402. Manuskrip Syarah Al Hikam KH Sholeh Darat yang disimpan oleh takmir Masjid Sholeh Darat, Dadapsari, Semarang.Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa naskah tersebut termasuk sebagian dari kekayaan budaya Nusantara peninggalan abad lampau yang hingga kini masih dapat di selamatkan. Oleh karena itu, naskah ini sangat perlu dikaji secara filologis dantematis terutama nilai-nilai dakwah KH Sholeh Darat yang memberikan angin harmoni dalam beragama. Melalui kajian intertekstual penelitian ini bermaksud mencari hubungan karakter Syarah Al Hikam KH Soleh Darat. Melalui pembelajaran kitabAl Hikam, jejak pemikiran Islam dan metode dakwah yang memadukan buadaya Islam dan budaya Jawa, akomodatif, moderat, antara syariat dan tarekat inilah harmonisasi Islam dapat diterima dalam masyarakat multikultural di Semarang, dan Jawa pada abad ke-19.

Downloads

Download data is not yet available.