MEMBANGUN GENERASI LITERAT MELALUI SASTRA LISAN SEBAGAI WUJUD PENDIDIKAN KARAKTER

  • Lizawati IKIP PGRI Pontianak Jl. Ampera No. 88 Pontianak 78116
Keywords: generasi literat, sastra lisan, pendidikan karakter

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pendidikan karakter melalui sastra lisan sehingga mampu membangun generasi literat. Sastra lisan alam penelitian ini berupa mantra rezeki Melayu Sambas. Generasi literat dapat memperoleh informasi berdasarkan budaya lisan sehingga mampu mewujudkan pendidikan karakter. Kepekaan dan daya kritis di lingkungan sekitar lebih diutamakan sebagai jembatan menuju generasi literat, yaitu generasi yang memiliki ketrampilan berpikir kritis terhadap segala informasi untuk mencegah reaksi yang bersifat emosional. Budaya inilah yang nampaknya belum dimiliki sebagian besar masyarakat Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yaitu dengan langkah-langkah, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan sumber. Hasil penelitian memperoleh nilai agama, nilai sosial, dan nilai moral.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, Ali Ibrahim. 2000. Tentang Pendidikan Karakter. Rajawali: Jakarta.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.

Ramli, T. 2003. Pendidikan Moral dalam Keluarga. Grasindo: Jakarta.

Dananjaja, James. 1994. Folklor Indonesia (Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain)

Jakarta: PT Temprint.

Sumardjo, Yakob. 1998. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Welek & Waren. 1995. Teori Ksesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zahafudin, La. 1996. Kamboto sebagai Salah Satu Bentuk Puisi Lama dalam Masyarakat
Siompu. Skripsi, Kendari : Unhalu.