Font Size: Make font size smaller Make font size default Make font size larger PRINSIP SEBUTUHNYA SEBAGAI PEMBENTUK RASA BAHAGIA PADA NOVEL KELUARGA CEMARA 1

  • Dyah Prabaningrum Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
  • Sofia Nur Khasanah Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
  • Swarinda Tyaskyesti Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Keywords: Prinsip Sebutuhnya, Rasa Bahagia, Novel Keluarga Cemara 1

Abstract

Di dalam ilmu psikologi terdapat perspektif eudaimonic yang menerangkan konsep kebahagiaan serupa dengan konsep Suryomentaram. Sejatinya, Suryomentaram mengatakan kebahagiaan tak lain adalah kententraman hidup. Hanya saja, seseorang kadang gagal untuk mendapatkan ketentraman hidup. Kegagalan tersebut, menyebabkan munculnya ketakutan akan masa depan dan penyesalan terhadap masa lalu.Pencegahan terhadap ketakutan masa depan dan penyesalan masa lalu dapat dicapai dengan cara bertindak berdasarkan prinsip sabutuhe. Makalah ini memaparkan prinsip sebutuhnya yang tercermin pada sikap hidup anggota Keluarga Cemara 1 dalam novel Keluarga Cemara 1 karya Arsendo Atwomiloto. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra Suryomentaram. Adapun fokus analisis dalam penelitian ini adalah prinsip sebutuhnya sebagai pembentuk rasa bahagia pada novel Keluarga Cemara 1

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arkoff, A. 1975. Psychology and Personal Growth. Boston: Allyn and Bacon.

Benokraitis, N.J. 1996. Marriages and Families: Changes, Choices and Constraints (second edition). New Jersey: Prentice Hall.

Chen, H., Wigand, R.T &Nilan, M. 2000. Exploring web users’ optimal flow experiences. Information Technology & People, 13, pp. 263-281.

Rahardjo, Wahyu. 2007. Kebahagiaan sebagai suatu Proses Pembelajaran. Jurnal Penelitian Psikologi, 12 (2): 127-137

UU. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Veenhoven, R. 1994. Is Happiness a Trait? Test of the Theory that a Better Society does not Make People Any Happier. Social Indicator Research, 32, pp. 101-106.

Amalia, Sofa. 2010. “Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Kebahagiaan (Happiness) pada Lansia di Kota Malang (Studi Integratif Berdasarkan Perspektif Hedonia dan Eudaimonia).” Artikel. Google Cendekia.

Arief, Moch. Fahmy dan Nur Habibah. 2015. “Pengaruh Strategi Aktivitas (Bersyukur dan Optimis) terhadap Peningkatan Kebahagiaan pada Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar” dibukukan dalam prosiding “Psikologi dan Kemanusiaan”.

Fudyartanto, Ki. 2003. Psikologi Kepribadian Timur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasional Geograpic. 2017. Inilah Negara-negara Paling Bahagia di Dunia Tahun 2017.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/03/inilah-negara-negara-paling-bahagia-di-dunia-tahun-2017
(diunduh pada tanggal 19 Februari 2018).