MORAL ISLAM DAN KEBAHAGIAAN HAKIKI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE

  • Umi Mujawazah Dosen Bahasa dan Sastra FIB UGM
Keywords: moral Islam, kebahagiaan, novel

Abstract

Penelitian terhadap novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye memfokuskan pada kajian nilai-nilai moral Islam yang ada dalam novel yang mampu menjadi motivasi untuk mencaoai kebahagiaan hidup yang hakiki. Dalam novel tersebut terdapat banyak tanda yang harus dianalisis. Tanda-tanda tersebut dikaji dan dimaknai maksudnya. Moral Islam dibedakan menjadi dua macam, yakni moral baik ‘akhlakul karimah’ dan moral tercela ‘akhlakul madzmumah’. Moral juga terbagi dalam beberapa macam, yakni moral hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan makhluk lain, bauik terhadap sesame maupun alam sekitar. Moral merupakan sarana penting untuk mencapai kebahagiaan hidup yang hakiki. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi khazanah ilmu sastra. Di samping itu, secara praktis mendeskripsikan, menggali, dan mengakaji aspek-aspek moral Islam dalam mencapait kebahagiaan hakiki yang terkandung dalam novel tersebut. Dari itu, dapat diperoleh manfaat bagi mahasiswa, siswa, penikmat sastra, serta masyarakat luas yang berminat terhadap karya sastra. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan metode analisis data. Adapun tekniknya adalah dilakukan pengumpulan data, pemilihan dan penyeleksian data pada tahap pengumpulan data. Pada tahap analisis dilakukan pembacaan secara cermat terhadap teks kemudian dilakukan pemilihan data-data linguistik dan tanda-tanda. Setelah dihasilkan data dan tanda-tanda, dilakukan analisis data serta menguraikannya. Setelah diuraikan, dapat diperoleh makna berupa nilai-nilai moral Islam dalam hubungannya dengan pencapaian kebahagiaan yang hakiki secara jelas. Hasil penelitian ini adalah wujud nila-nilai moral Islam yang terbagi dalam hubungan manusia dengan khalik ‘pencipta’ dan hubungan manusia dengan makhluk ‘ciptaan’. Ditemukan moral Islam berupa moral terpuji dan tercela. Moral terpuji berupa sederhana, jujur, kerja keras, nasihat-menasihati, dan cinta alam. Moral tercela berupaprasangka buruk. Jika nilai-nilai moral ini diterapkan dalam kehidupan, manusia akan dapat mencapai kebahagiaan hidup yang hakiki, yakni kebahagiaan lahir batin dan dunia akherat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.Depdiknas. 2012. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Cet. V. Edisi Ketiga. Bandung: Yrama Widya.

Depag RI. 1999. Al Quran dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra.

HAMKA. 1990. Tasauf Modern. Jakarta: Pustaka Panji Mas.

Ilyas, Yunahar. 2012. Kuliah Akhlak. Cetakan XII. Yogyakarta: LPPI.

Liye, Tere. 2012. Ayahku (Bukan) Pembohong. Cet. Kelima. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi ketiga. Cet. ketujuh. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nata, Abuddin. 2013. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nurdin, dkk. 2001. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: Alfabeta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Poespoprodjo, W. 1986. Filsafat Moral Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Remadja Karya.

Suseno. Frans Magnis. 1984. Etika Dasar: Masalah-Masalah Pokok Dasar Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Wellek, Rene & Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Terj. Melani Budianta.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.