Intensitas (Kelantangan) Tuturan Laki-Laki dan Perempuan dalam Bahasa Jawa

  • Henry Yustanto
  • Chattri Sigit Widyastuti
Keywords: intensitas, laki-perempuan, bahasa Jawa

Abstract

Kelantangan, kenyaringan bunyi secara akustik berpangkal pada luas atau lebarnya gelombang udara yang disebut dengan intensitas Kelantangan atau intensitas bunyi memiliki peran yang sangat penting di dalam sebuah tuturan. Intensitas ini dapat menunjukkan alir nada sekaligus kontur intonasi pada sebuah tuturan. Intensitas tutur di dalam suatu masyarakat bahasa tidaklah sama antara laki-laki dan perempuan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelantangan, kenyaringan (intensitas) tuturan membedakan alir nada pada kelompok laki-laki dan perempuan. Guna menjelaskan dan menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, dilakukan beberapa langkah atau pendekatan. Pendekatan fonetik instrumental, yakni sebuah cara pengkajian terhadap tuturan (terutama pada kalimat deklaratif) digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya guna menghitung dan merealisasikan analisis digunakan alat ukur akurat yakni komputer beserta perangkat lunak Praat. Pengukuran dan pendeskripsian alir nada dilakukan dengan mengadopsi tahapan dalam ancangan IPO (Instituut voor Perceptie Onderzoek). Kegiatan utama yang dilakukan dalam penelitian akustik dengan menggunakan ancangan ini meliputi: 1) eksperimen produksi ujaran, 2) analisis akustik ujaran, dan 3) eksperimen uji persepsi ujaran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ball, M.J. & N. Muller (2005). Phonetics for communication Disorder.USA: Lawrence Erlbaum Associates

Clark, John and Yallop, Colin. 1995. An Introduction to Phonetics andPhonology. Oxford: Blackwell Publishers Ltd

Coulmas, Florian. (2005). Sociolinguistics: The Study of Speaker’s Choices. Cambridge: Cambridge University Press.

Holmes, Janet. (2013). An Introduction to Sociolinguistics. London and NewYork: Routledge.

Roosman, L.M. (2003). Fonetik Eksperimental pada Prosodi Kata dan Kalimat bahasa Betawi Melayu dan Batak Toba (Disertasi). Depok: Pascasarjana Universitas Indonesia

Sudjana. (1989). Metoda Statistika (edisi ke-5). Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2003). Pemarkah Prosodi Kontras Deklaratif dan Introgatif Bahasa Melayu Kutai (Disertasi). Depok: Pascasarjana Universitas Indonesia.

Sumarsono dan Paina Partono. (2002). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syarfina, T. (2008). Ciri Akustik Sebagai Pemarkah Sosial Penutur Bahasa Melayu Deli (Disertasi). Medan: Pascasarjana USU.

‘t Hart, Johan; Rene Collier, and Antonie Cohen. (2006). A Perceptual Study of Intonation: An Experimental-Phonetics Approach to Speech Melody. Cambridge: Cambridge University Press.

Yustanto, Henry. (2018). Struktur Prosodik Bahasa Jawa Kodya Yogyakarta dalam Dimensi Sosial dan Emosional. (Disertasi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.