PENGGUNAAN TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PROFETIK UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

  • Deby Luriawati Naryatmojo Fakultas Bahasa Seni, Universitas Negeri Semarang
Keywords: taksonomi bloom, pembelajaran menyimak, pendidikan karakter profetik

Abstract

Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Penyelenggaraan pendidikan berusaha mengajarkan pendidikan karakter pada peserta didik. Tentunya pendidikan karakter tidak disajikan dalam bentuk mata pelajaran tersendiri dengan nama pendidikan karakter tetapi melalui materi yang memuat pendidikan karakter dengan harapan peserta didik dapat mengetahui dan menerapkannya. Kegiatan perkuliahan merupakan kegiatan yang aktif, karena mahasiswa membangun sendiri pengetahuannya. Mahasiswa mencari arti sendiri yang mereka pelajari, ini merupakan proses menyesuaikan konsep-konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran mereka. Dalam pembelajaran keterampilan menyimak, mahasiswa dididik untuk dapat berkarakter dengan baik. Penggunaan karakter profetik dalam pembelajaran sangat diperlukan. Pentingnya pendidikan karakter profetik pembelajaran dapat membentuk karakter mahasiswa dengan baik. Melalui pembelajaran keterampilan menyimak, karakter profentik mahasiswa dapat terbentuk secara bertahap. Untuk mengukur ketercapaian mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak bermuatan pendidikan karakter profentik diperlukan alat evaluasi yang mampu mengukur ketercapaian hasil belajar bukan hanya sekadar kognitif saja, tapi juga afektif dan psikomotorik. Penggunakaan taksonomi Bloom dapat membantu mengukur ketercapaian hasil belajar mahasiswa. Dalam pencapaian ranah afektif dan psikomotorik diperlukan muatan pendidikan karakter profentik. Ini dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan mahasiswa dalam pembelajaran menyimak yang tidak hanya sebatas pada ranah kognitif. Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif kemampuan yang diukur adalah kemampuan menerima (memperhatikan), merespon, menghargai, dan mengorganisasi. Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan dapat berhubungan dengan lingkungannya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bloom, B.S. (Ed.), M.D., Frurst, E.J., Hill, W.H., dan Krathwohl, D.R.

“Taxonomy of Educational Objectives”: Handbook I: Cognitive Domain. New York.

Kuntowijoyo. 2006. Maklumat Sastra Profetik. Grafindo

Lefoe, Geraldine 1998. “Creating Constructivist Learning Environments on the Web: the

Challenge in Higher Education. ASCILITE, Hal. 453-464 [12 November 2011).

Luchini, Pedro Luis. 2006. “Listening Skill Teaching : some Pedagogical Considerations”.

Journal of Language Studies, Vol. 3. Hal: 317-344. [12 Mei 2012].

Ross. 2006. ESL Listening Comprehension: Practikal Guidelines for Teachers.

Sutari K.Y, Ice. 1998. Menyimak. Jakarta: Depdikbud