PARAMETER PENGUATAN KARAKTER MELALUI OPTIMALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH BERORIENTASI ANALISIS WACANA KRITIS DI SMK KOTA DAN KABUPATEN BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

  • R. Panca Pertiwi Hidayati FKIP – Universitas Pasundan Bandung
  • Dheni Harmaen FKIP – Universitas Pasundan Bandung
  • Rendy Triandy FKIP – Universitas Pasundan Bandung
Keywords: Analisis Wacana Kritis, Gerakan Literasi Sekolah, Pendidikan Karakter

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh diwajibkannya sekolah untuk berperan aktif menumbuhkan minat baca di kalangan siswa melalui GLS yang berkarakter. Rendahnya tingkat literasi dalam arti kemampuan membaca di kalangan siswa baik pada tingkat SD, SMP, SMA, SMK, bahkan orang dewasa masih menjadi problem bangsa Indonesia yang harus terus diupayakan penyelesaiannya. Salah satu penyebabnya, dikarenakan guru masih cenderung menggunakan satu jenis teks bacaan dalam kegiatan pembelajaran. Sejak digulirkannya GLS, perlu adanya parameter yang mengukur penguatan karakter melalui penelusuran kualitas GLS yang dilaksanakan guru di sekolah. Dalam hal ini, penulis menggunakan parameter Analisis Wacana Kritis (AWK). Adapun pendekatan penelitiannya adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Yang menjadi sumber data adalah guru mapel Bahasa Indonesia SMK Kota dan Kabupaten Bandung. AWK akan meninjau kualitas penerapan nilai karakter dalam dalam keterlaksanaan GLS dari aspek relasi sosial, reaksi pembelajaran, sistem pembelajaran, interaksi pembelajaran, dan karakteristik wacana. Kegiatan GLS yang dimaksud meliputi capaian keterlaksanaan tingkatan penerapan tahapan oleh guru dalam RPP (meliputi tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran). Adapun nilai karakter yang diteliti meliputi ada tidaknya nilai karakter: religius, nasional, mandiri, gotong royong, dan integritas. Hasil penelitian menunjukkan, semua materi RPP sudah berbasis literasi, karena orientasi pembelajaran pada pemahaman teks. Semua RPP sudah menunjukkan GLS pada taraf pengembangan.Secara formal dalam semua RPP yang diteliti, GLS tidak dirinci dengan jelas selama 15 menit di awal pembelajaran, tetapi keseluruhan kegiatan inti pembelajaran merupakan kegiatan literasi. Dalam kegiatan literasi ini terbukti bahwa guru sudah menggunakan 14 jenis teks yang bervariasi, tetap masih terkait dengan intruksi kurikulum.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apandi, I. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter. Bandung: LPMP Jawa Barat.

Creswel, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Third Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Dharmojo. (2004). Critical Discourse Analysis (CDA) sebagai Model Pembelajaran Sastra.http://cybersastra.net/cgi-bin/naskah/viewesai.cgi?category=5&id=1014847759.

Dirjen Dikdasmen Kemendikbud. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Kemendikbud.

Endang, D. Ed. (2016). Prosiding Seminar Nasional;Pengembangan Literasi Berbasis Kearifan Lokal Pengukuhan Jati Diri Kebudayaan Bangsa. Cirebon: FKIP Unswagati Press.

Eriyanto. (2005). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media.Yogyakarta: LKiS.

Hidayati, R.P.P. (2009). Pembelajaran Menulis Esai Berorientasi melalui Analisis Wacana Berorientasi Peta Berpikir Kritis. Bandung: Prisma Press.

Kusherdyana. (2011). Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Alfabeta.

Lubis, M. (2003). Manusia Indonesia (Sebuah Pertanggungjawaban). Jakarta: Idayu Press.

Mahmud, A. (2006). Membangun Budaya Literasi. Jakarta: The Jakarta Post.

Mulyana, D. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi danIlmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pusat Kurikulum Balitbang Kemendikbud. (2016). Budaya Sekolah. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Rodli, A. F. Ed. (2017). Proceeding 12th ADRI 2017 InternationalMultidisciplinary Conference and Call for Paper. Jawa Timur: Perkumpulan Ahli & Dosen Republik Indonesia (ADRI).

Salahudin, A. dkk. (2013). Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis Agama danBudaya Bangsa). Bandung: Pustaka Setia.

Suroso. (2017). Pendidikan Karakter. Tersedia 16 Mei 2017. htp://www.wartabahari.com

Tim Kemendikbud. (2012). Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendikbud.

Tim Kemendikbud. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Dirjen Kemendikbud.

TimKemendikbud. (2016). Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendikbud.

Widodo, M. M. (2016). Lingkungan Literasi di Rumah pada Anak Prasekolah. Tersedia 16 Mei 2017. http: //www.eprints.ums.ac.id/

Zuhdi, D., dkk. (2010).Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar. Artikel pada Jurnal Cakrawala Mei 2010/ Th. XXIX. Yogyakarta: UNY.