Analisis Kesulitan Siswa Dalam Melaksanakan Proses Metakognisi Pada Soal Matematika Ditinjau Dari Gender Pada Materi SPLDV

  • Dian Amelia Agustin Universitas Pekalongan
  • Muhamad Najibufahmi Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pekalongan
Keywords: Kesulitan, Metakognisi, Jenis Kelamin

Abstract

Metakognisi didefinisikan sebagai kesadaran dan pemantauan pikiran seseorang dan kinerja dalam tugas. Dengan kata lain metakognisi adalah berpikir tentang pemikiran sendiri.metakognisi mengacu pada pemantauan aktif, kontrol yang tepat, dan pengaturan terhadap kegiatan pengolahan informasi pada proses kognitif dengan lingkungan manusia atau non manusia yang berlangsung terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kesulitan siswa dalam melaksanakan proses metakognisi pada soal matematika ditinjau dari gender. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitianya yaitu siswa SMK Negeri 3 Pekalongan kelas X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes uraian dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, analisis kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika, terdapat presentase siswa menjawab benar yang cukup signifikan yaitu pada langkah evaluasi. Presentase yang dihasilkan yaitu pada proses perencaaan berbeda 7% lebih baik perempuan; proses pemantauan berbeda 1% lebih baik laki-laki; proses evaluasi berbeda 9% lebih baik perempuan. Jadi, siswa perempuan cenderung lebih baik dalam melaksanakan proses metakognisi dibandingkan siswa laki-laki, khususnya pada langkah evaluasi. Berdasarkan hasil dari rumusan masalah ke-1 diatas, penuis memilih untuk fokus dalam menganalisis kesulitan siswa laki – laki dan siswa perempuan pada proses evaluasi. Faktor penyebab kesulitan pada laki – laki yaitu terburu – buru dalam menentukan fokus jawaban yang seharusnya dikerjakan sehingga proses untuk menerapkan rencana pun juga kurang tepat. Hal tersebut juga disebabkan subjek laki – laki sudah merasa benar dalam menjawab soal, sehingga tidak mengecek kembali jawabannya. Hal ini menyebabkan subjek laki – laki salah dalam menuliskan kesimpulannya. Sedangkan untuk subjek perempuan masih kurang teliti dalam perhitungan. Hal ini mengakibatkan jawaban akhir masih kurang tepat. Subjek perempuan juga tidak melakukan pengecekan kembali jawabannya dikarenakan kurangnya waktu, sehingga tidak sempat untuk menuliskan kesimpulan.

Published
2024-01-11