ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TAHAPAN NEWMAN DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA BANGUN RUANG LIMAS DAN PRISMA

  • Kuni Sa’adah Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
  • Santika Lya Diah Pramesti Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
Keywords: Analisis Kesalahan, Limas dan prisma, Soal cerita, Tahapan Newman

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa dalam penyelesaian soal cerita bangun ruang limas dan prisma, mengetahui faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam penyelesaian soal cerita limas dan prisma serta mengetahui cara mengatasi penyebab kesalahan siswa agar siswa tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyelesaian soal cerita bangun ruang limas dan prisma. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP N 1 Kedungwuni tahun ajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2021. Data diperoleh dengan cara observasi, tes hasil belajar, dan wawancara.Setiap data atau informasi yang diperoleh dianalisis dalam bentuk deskriptif. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita bangun ruang limas dan prisma dianalisis berdasarkan tahapan Newman. Kemudian analisis faktor penyebab kesalahan siswa tersebut berdasarkan hasil wawancara. Selanjutnya setelah memperoleh faktor penyebab kemudian dapat ditentukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar siswa tidak melakukan kesalahan yang sama. Hasil penelitian ini adalah (1) kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan tahapan Newman dalam penyelesaian soal cerita bangun ruang limas dan prisma antara lain : a) kesalahan membaca, b) kesalahan memahami c) kesalahan transformasi, d) kesalahan ketrampilan proses, e) kesalahan menuliskan jawaban akhir. (2) penyebab siswa melakukan kesalahan dalam penyelesaian soal cerita bangun ruang limas dan prisma antara lain : a) faktor internal seperti kurangnya motivasi, siswa tidak menyukai pelajaran matematika, siswa kurang teliti saat mengerjakan, siswa kurang terampil dalam melakukan perhitungan, siswa kurang memahami materi, siswa tergesa-gesa saat mengerjakan dan akibat kesalahan sebelumnya b) faktor eksternal seperti, sarana prasarana, gaya mengajar guru, suasana kelas kurang kondusif, lingkungan sosial dan motivasi keluarga.