BUDAYA LITERASI BAHASA INDONESIA ANAK USIA DINI PAUD “HEBAT PLUS” DI ERA DISRUPSI

  • Eva Ardiana Indrariani Universitas PGRI Semarang
Keywords: budaya literasi, bahasa Indonesia, anak usia dini, era disrupsi

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan budaya literasi bahasa Indonesia anakusia dini PAUD Hebat Plus di era disrupsi. Secara khusus tulisan ini 1)mendeskripsikan budaya menyimak wacana bahasa Indonesia anak usia dini di eradisrupsi; dan 2) mendeskripsikan budaya berbicara bahasa Indonesia anak usiadini di era disrupsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif dengan pendekatan etnografis. Setiap anak memiliki hak yang samadalam memperoleh pendidikan. Setiap anak perlu mengenal dan memahamimengenai budaya literasi sejak dini. Keterampilan berbahasa anak usia dini tidakjauh berbeda dengan anak pada umumnya. Keterampilan berbahasa meliputimenyimak, berbicara, menulis, dan berbicara. Budaya literasi yang dimaksuddalam tulisan ini meliputi budaya menyimak dan berbicara bahasa Indonesia anakusia dini di era disrupsi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Genzuk, Michel. 2005. “A Synthesis of Etnographic Research” dalamhttp:///64.233.187.1/Ethnographic_Research.pdf+Ethnography+research&hl=id&lr=lang_en&ieUTF [04 Maret 2011].

Horrigan, John B. 2002. New Internet Users: What They Do Online, What TheyDon’t, and Implications for the ‘Net’s Future, tersedia padahttp://www.pewinternet.org/pdfs/New_User_Report.pdf

Juharis Rasul,2008, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta: Quadra.

Indrariani, Eva Ardiana, Th Cicik Sophia. 2018. Budaya Literasi Membaca AnakAutis SDLB dalam http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar .

Orpinas, P., & Horne, A. M. 2005. Bullying prevention: Creating a positive schoolclimate and developing social competence. Washington, DC: AmericanPsychological Association.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring