Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Masalah Ditinjau Dari Gaya Belajar

  • Eva Maufiroh Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
  • Wahyu Lestari Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
Keywords: Berpikir Kritis Matematis, Gaya Belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Konvensional

Abstract

Perkembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa serta perhatian terhadap keunikan individu dalam proses pembelajaran perlu diberikan perhatian, agar mampu menciptakan suasana lingkungan belajar menjadi inklusif dan mendukung perkembangan potensi setiap siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dalam pencapaian dan perbaikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dari dua model pembelajaran yang berbeda dan berdasarkan gaya belajar. Kelompok eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, sementara kelompok kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen kuantitatif dengan desain pre-test dan post-test non-equivalent group design. Data ini dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kritis matematis dan angket gaya belajar, yang diisi oleh 40 siswa SMPN 1 Gading. Analisis data melibatkan uji t sampel independen dan uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah, serta siswa dengan gaya belajar kinestetik, lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional. Tetapi, jika melihat gaya belajar auditori dan kinestetik, siswa yang mengikuti pembelajaran deskriptif berbasis masalah memiliki performa yang lebih baik. Meskipun demikian, dalam uji statistik, perbedaan antara kedua kelompok tersebut tidak signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah cukup efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis, terutama bagi siswa dengan gaya belajar kinestetik.

Published
2024-01-10