MENGATASI MISKONSEPSI MEMBANDINGKAN NILAI PECAHAN SEDERHANA KELAS 3 SD DENGAN MODEL PBL BERBASIS TEORI BRUNER

  • Kartika Amalia Universitas Negeri Semarang
  • Urie Elmara Wijayasir Universitas Negeri Semarang
  • Hilda Kusumaningtyas Universitas Negeri Semarang
  • Trimurtini Universitas Negeri Semarang
Keywords: Miskonsepsi, Nilai Pecahan, PBL, Teori Bruner

Abstract

Miskonsepsi adalah hal yang perlu dihindari oleh guru serta peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu konsep matematika yang sering digunakan baik di bidang matematika lain maupun di luar matematika ialah pecahan. Miskonsepsi peserta didik pada materi pecahan salah satunya yaitu dalam membandingkan nilai pecahan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi miskonsepsi tersebut yaitu dengan menerapkan teori bruner dalam pengajaran. Selain itu, diperlukan model pembelajaran berbasis masalah supaya bisa menumbuhkan keterampilan critical thinking, keterampilan memecahkan masalah, serta pemerolehan pengetahuan baru dari masalah yang telah dipecahkan. Tujuan penulisan artikel ini ialah untuk menerapkan model PBL berbasis teori bruner dalam mengatasi miskonsepsi membandingkan nilai pecahan sederhana kelas tiga sekolah dasar. Metode pengumpulan informasi dalam penyunan artikel ini adalah menggunakan kajian pustaka. Kajian pustaka yang dilakukan adalah melakukan analisis pada beberapa artikel dan jurnal yang berkaitan dengan judul. Berdasarkan beberapa artikel dan jurnal yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa cara membandingkan nilai pecahan yang digunakan sesuai dengan tahap perkembangan kognitif bruner antara lain; a) tahap enaktif dilakukan dengan menggunakan benda konkret seperti potongan roti dan potongan kertas, b) tahap ikonik dilakukan dengan cara menggambar pecahan dan c) tahap simbolik yaitu pecahan ditulis dengan menggunakan angka-angka sebagai simbolnya. Langkah pembelajaran dengan menerapkan model PBL berbasis teori bruner dalam mengatasi miskonsepsi siswa membandingkan nilai pecahan sederhana menggunakan 5 sintak yaitu; 1) orientasi siswa pada masalah, 2) mengorganisasi siswa untuk belajar, 3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, 4) mengembangkan dan menyajikan hasil, 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Published
2023-01-26