INTEGRASI COMPUTATIONAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI ERA SOCIETY 5.0
Abstract
Berkembangnya teknologi informasi merambah pada seluruh bidang kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan. Tentunya, dalam memasuki era society 5.0 dalam bidang pendidikan diperlukan suatu model pembelajaran baru yang inovatif dan mampu menjawab tantangan-tantangan di era society 5.0. Draft kerangka kerja (framework) PISA 2021 sudah beberapa kali dirilis oleh OECD, dengan draft terakhir dirilis di bulan November 2018. Dalam kerangka kerja tersebut, terdapat beberapa hal yang menarik untuk dibahas, utamanya adalah masuknya computational thinking dalam asesmen PISA 2021 yang membuat PISA 2021 berbeda dengan PISA sebelumnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa pendidikan matematika di era society 5.0 sebagai calon pendidik terkait integrasi computational thinking dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika semester 1 Universitas Pekalongan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dengan instrumen dua soal matematika yang merupakan soal pemecahan masalah. Soal tes diadaptasi dari Bebras Indonesia Challenge 2017 dan 2018. Hasil analisis dari penelitian ini yaitu ditunjukkan pada penyelesaian soal pertama dan kedua, subjek mampu menyelesaikan masalah dengan komponen computational thinking dimulai dengan abstraction, decomposition, dan algorithm. Sedangkan komponen generalization tidak terlihat dalam proses penyelesaian masalah. Meskipun ada beberapa subjek yang menjawab salah, hal ini dikarenakan subjek kurang memahami soal. Soal hanya dibaca sekali atau dua kali sehingga informasi dalam soal belum benar-benar dipahami.